Gegara FIrasat, Aku Pulang Rumah Saat Ibuku Tiada

Gegara FIrasat, Aku Pulang Rumah Saat Ibuku Tiada - GenPI.co
ilustrasi anak sedang sedih. foto: envato elements

"Hallo, kak, lagi dimana?," tanya, Yuka.

"Lagi diperjalanan, dek, kenapa?," jawabku.

"Perjalanan mau kemana, kak?," lanjutnya.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

"Ke rumah, udah kangen sama ornag-orang rumah, apalagi mama," jawabku dengan nada senang.

"Kak, mama udah nggak dirumah, mama udah ke surga," kata adikku, dengan nada yang sangat pelan.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Mendengar hal tersebut membuat jantungku tiba-tiba berhenti, air mataku jatuh seketika. Ditengah perjalanan ingin melepaskan rindu. Orang yang benar-benar ingin aku temui, tak lagi bisa kurasakan hangatnya.

Rasa sesak sangat terasa di dada. Aku menyesal, malam ketika aku terbangun tidak segera menguhunginya, untuk terakhir kali.

Rinduku tak pernah sampai. Selamat jalan, mama. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya