GenPI.co 
Beberapa kali kami memadu kasih, di kamar kost, hotel, hingga rumah seorang sahabat. Entah sudah berapa kali, ku sampai lupa.
“Sayang… dilepas saja jika sudah klimaks,” pintaku.
Ucapan itu, sering kuucapkan saat aku dan dia sedang melakukannya. Tapi aku percaya, apapun keadaannya, Jordan tentu tak pernah menodai kisah cinta murni ini. Apalagi sampai meninggalkanku.
BACA JUGA: Azab Memutar Musik Saat Azan Magrib, Aku Didatangi 5 Tamu Gaib
Iya, aku hamil. Sudah 4 minggu. Sikap Jordan berubah, dia membawanku obat-obatan yang diklaim sebagai pengugur kandungan.
“Sayang.. aku tidak mau ini semua,” tegasku.
BACA JUGA: Dinginnya Sikap Suami, Membuat Mertuaku Ingin Menghangatkanku
“Terus maumu apa?? Kita sama-sama masih muda. Aku gak siap menikah, apalagi punya anak,” jawabnya kasar.
Kali ini, dengan rasa terintimidasi dan ketakutan mendalam aku pun melakukan aborsi obat. Perasaanku sama dengannya. Aku tak siap.
BACA JUGA: Akibat Suami Jarang Pulang, Aku Rajin ke Rumah Bapak Mertua
Minggu-minggu setelah itu, kami sempat berlibur ke Bali. Seperti biasa kami berdua memilih vila di Ubud, tempat romantis untuk menghabiskan malam-malam bersama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
