Jalangkung Malam Jumat, Kengerian yang Mencekam

Jalangkung Malam Jumat, Kengerian yang Mencekam - GenPI.co
Ilustrasi kamar berhantu. Foto: Elements Envato/twenty20photos

Tiba-tiba Rendi tumbang. Tubuhnya ambruk. Tama langsung mencoba nolong Rendi. Aku membuang jalangkung yang kupegang.

“Wan, bawa ke atas kasur,” kata Tama. Aku dan Tama mengangkat tubuh Rendi.

Tubuh Rendi memberontak. Tenaganya sangat kuat. Tangannya mencengkeram lenganku. Rasanya sangat perih.

BACA JUGA:  Kekuatan Seram Thailand yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia

“Ren… Ren,” Tama mencoba menyadarkan Rendi. Rendi masih memberontak.

Aku menoleh ke jalangkung yang kubuat. Aku merasa jalangkung itu menatapku dengan seram.

BACA JUGA:  Ketua DPRD DKI Prasetyo Geram, Ancol Siap-siap Saja

“Wan, kamu harus tanggung jawab,” ujar Tama. Aku juga bingung. Aku harus melakukan apa?

“Jaga dia, Tam,” aku langsung berlari keluar. Kuterobos gerimis. Tidak berselang lama aku kembali.

BACA JUGA:  Sosok Tanpa Tubuh Nyata di Museum, Seram

Aku bersama Pak Ridho. Dia ustaz di sekitar wilayah tempatku tinggal. Pak Ridho sempat mengucapkan salam sebelum masuk kamarku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya