
"Iya, ini turun," jawabku.
Seperti biasa, kami selalu sarapan bersama-sama. Tante bertugas sebagai koki di rumah, sedangkan aku mencuci pakaian.
Tante Dinda suka sekali menjahiliku. Sebab, dia mengira aku berbuat yang macam-macam saat mencuci pakaian.
BACA JUGA: Terbiasa di Luar, Bapak Mertua Menolak untuk di Dalam Saja
Bahkan, dia pernah menjahiliku ketika sedang menjemur pakaian dan mengatakan bahwa aku sering kali mencium pakaian.
Padahal, aku tidak pernah melakukan hal itu. Aku juga sering marah saat dia berusaha untuk menjahiliku.
BACA JUGA: Spesial Hari Ibu, Bapak Mertua Bawakan 2 Kado Besar Buatku
Namun, apapun yang terjadi dia adalah sosok yang menyenangkan. Bahkan, aku juga pernah berharap tidak dilahirkan di keluarga yang sama dengannya.
Agar apa? Tentunya agar aku bisa memiliki Tante Dinda seutuhnya. Jarang sekali ada sosok yang bisa menarik perhatianku, kecuali Tante Dinda.
"Indra, kamu ngampus jam berapa? Coba kamu ke sini dulu," ujar Tande Dinda.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News