Kisah Mualaf: Tak Sabar Menunggu Bedug dan Segelas Teh Manis

Kisah Mualaf: Tak Sabar Menunggu Bedug dan Segelas Teh Manis - GenPI.co
Michael Andrew, seorang mualaf. Foto: doc Michael

Untuk saat ini, aku hanya menghafalkan gerakan salat saja. Sebab, aku baru saja menjadi seorang mualaf.

Aku merasa proses belajar salat dan membaca Al-Quran memang sulit. Karena, banyak hal yang perlu dihafal.

Setelah menjadi mualaf dan mencoba salat berjamaah, aku merasa sangat khusuk dan tenang.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sering Sambangi Masjid, Kini Aku Ucapkan 2 Syahadat

Bahkan, salat bisa jadi cara untuk mengerefleksikan diri sendiri dan melakukan evaluasi.

Aku sangat menantikan Ramadan datang. Aku sangat ingat rasanya berbuka puasa, hal itu cukup menggembirakan 

Karena, aku telah berhasil melalui proses tersebut. Sayangnya, aku belum pernah mencoba untuk salat tarawih berjamaah.

Aku juga sangat menantikan Idul Fitri. Menurutku, suasana hari raya umat Islam cukup hangat dalam lingkungan rumahku.

Berbuka puasa dengan teman-teman rasanya sangat menyenangkan, apalagi saat menyantap jajanan manis seperti klepon atau donat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya