Jalani Ramadan di Jerman, Aku Kangen Takjil dan Suara Azan

Jalani Ramadan di Jerman, Aku Kangen Takjil dan Suara Azan - GenPI.co
Jalani Ramadan di Jerman, Aku Kangen Takjil dan Suara Azan - Rizka Rahmayani. (Dok. Pribadi Rizka Rahmayani untuk GenPI.co)

Selain itu, Ramadan di Jerman sangat berbeda seperti di Indonesia. Di Jerman, sulit sekali untuk menemukan takjil.

Di Indonesia, kita dengan mudah bisa mendapatkan takjil. Namun, aku mau tak mau harus masak sendiri selama di Berlin.

Alhamdulillah, untungnya sekarang ini ada masjid Indonesia di Berlin. Di masjid tersebut banyak orang yang berbagi makanan untuk berbuka.

BACA JUGA:  Ramadan di Rusia Jadi Momen Kumpul Para Pelajar Indonesia

Masjid di Indonesia pun bisa ditemui dengan mudah. Kita pun bisa mendengar suara azan dengan jelas.

“Kalau di Berlin, untuk menuju masjid tersebut memerlukan waktu selama satu jam dengan mengendarai transportasi umum,” ujar Rizka.

BACA JUGA:  Memasuki Ramadan di Australia, Aku Mulai Menyetok Bahan Makanan

Kondisi tersebut berbeda seperti di Indonesia yang masjidnya ada di setiap gang. Hal itulah yang membuatku selalu merindukan Ramadan di Indonesia.

Aku juga rindu suara azan yang sering terdengar di Indonesia untuk panggilan salat lima waktu.

BACA JUGA:  Ramadan di Jepang, Suasana Tampak Jauh Berbeda

Tak hanya itu, saat Idulfitri pun kami harus meliburkan diri, karena Lebaran tidak termasuk libur nasional di Jerman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya