
Memang setiap proses belajar tidak selalu mudah. Sebab, aku agak kesulitan membaca al quran.
Namun, berkat dukungan orang-orang di sekitar, aku makin terpacu untuk belajar mengaji al quran dengan baik dan benar.
Lingkungan pertemanan memang cukup menyambut dengan hangat aku menjadi seorang mualaf.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Bertemu Pria Saleh, Aku Tak Ragu Peluk Islam
Jadi, tidak heran aku terus diberikan suntikan motivasi untuk memperbaiki diri.
Aku pun kini senang untuk mengaji dan menjalankan salat lima waktu.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Tumbuh di Keluarga Beda Agama, Aku Paham Toleransi
Kendati demikian, waktu salat dzuhur dan ashar aku masih terus beradaptasi.
Pasalnya, kedua waktu itu belum terbiasa membagi kesibukan bekerja dan menjalankan ibadah.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Ikhlas Ditinggal Calon Suami Demi Memeluk Islam
Akan tetapi, aku pun terus perlahan memperbaiki itu semua. Semoga istiqomah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News