Kisah Mualaf: Hampa Karena Ateis, Kini Aku Sadar Allah Maha Esa

Kisah Mualaf: Hampa Karena Ateis, Kini Aku Sadar Allah Maha Esa - GenPI.co
Wiwi Tjhia, seorang mualaf. Foto: doc. Wiwi Tjhia

Di titik ini aku kemudian memilih Islam. Menurutku, Islam adalah agama yang berlogika.

Meski sudah menjadi mualaf, pencarianku terhadap Tuhan dan agama belum berakhir.

Aku terus mempertebal ilmu-ilmu soal Tuhan dan agama Islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Memilih Islam, Cinta Allah Mengalir dalam Kehidupan

Seorang teman lalu memberikanku buku, yang kemudian aku baru tahu namanya Al-Qur’an.

Aku coba baca versi terjemahannya dan baru selesai empat bulan kemudian.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Atas Panggilan Hati, Ku Imani Islam Dengan Hakiki

Aku makin yakin dengan Islam. Banyak hal yang aku temui di dunia ini sinkron dengan Al-Qur’an.

Misalnya, soal awal terbentuk hingga cara kerja alam semesta. Menurutku, semua hal yang dijelaskan di kitab suci tersebut sejalan dengan teori ilmiah yang ditemukan ilmuwan.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Terbiasa Dengar Al-Fatihah, Aku Dapat Hidayah Islam

Aku juga menemukan fenomena dua jenis air laut yang bertemu, tetapi tidak bisa bersatu. Kejadian di dunia nyata itu juga ada di Al-Qur’an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya