Di titik ini aku kemudian memilih Islam. Menurutku, Islam adalah agama yang berlogika.
Meski sudah menjadi mualaf, pencarianku terhadap Tuhan dan agama belum berakhir.
Aku terus mempertebal ilmu-ilmu soal Tuhan dan agama Islam.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Memilih Islam, Cinta Allah Mengalir dalam Kehidupan
Seorang teman lalu memberikanku buku, yang kemudian aku baru tahu namanya Al-Qur’an.
Aku coba baca versi terjemahannya dan baru selesai empat bulan kemudian.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Atas Panggilan Hati, Ku Imani Islam Dengan Hakiki
Aku makin yakin dengan Islam. Banyak hal yang aku temui di dunia ini sinkron dengan Al-Qur’an.
Misalnya, soal awal terbentuk hingga cara kerja alam semesta. Menurutku, semua hal yang dijelaskan di kitab suci tersebut sejalan dengan teori ilmiah yang ditemukan ilmuwan.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Terbiasa Dengar Al-Fatihah, Aku Dapat Hidayah Islam
Aku juga menemukan fenomena dua jenis air laut yang bertemu, tetapi tidak bisa bersatu. Kejadian di dunia nyata itu juga ada di Al-Qur’an.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News