Ramadan di Abu Dhabi, Cuaca yang Panas Jadi Tantangan Buatku

Ramadan di Abu Dhabi, Cuaca yang Panas Jadi Tantangan Buatku - GenPI.co
Ramadan di Abu Dhabi, Cuaca yang Panas Jadi Tantangan Buatku. Foto: Dok. Pribadi Gabriel Firmansyah Harris

Selain itu, saat Ramadan, waktu belajar di kampus juga menjadi singkat. Untuk tiap kelasnya, yang biasanya berdurasi 1 jam lebih, kini menjadi 45 menit saja.

Selama di Abu Dhabi, aku juga sering mengikuti buka bersama di sekolah dan kampus. Terkadang, aku suka mengabadikan momen itu menjadi reels di Instagram @geebereal.

Pihak sekolah kami juga terkadang mengadakan bagi-bagi takjil kepada para pekerja yang ada di pinggir jalan.

BACA JUGA:  Masuk Tahun Kedua Ramadan di China, Pandemi Masih Mengerikan

Di Abu Dhabi juga mengadakan salat Tarawih bareng, tetapi masuk 10 hari terakhir biasanya pukul 12 malam ada qiyamul lail.

Abu Dhabi juga menyajikan makanan khas Ramadan bernama Luqaimat, yaitu semacam gorengan bulat yang disiram sari kurma atau madu.

BACA JUGA:  8 Tahun Ramadan di Abu Dhabi, Fazarna Kangen Bukber di Indonesia

Ada juga Samosa, semacam gorengan segitiga yang isinya kadang sayuran atau daging. Untuk minuman, seperti es buah, biasanya kami bikin sendiri.

Jujur saja, selama tinggal di Abu Dhabi banyak hal yang aku rindukan tentang suasana Ramadan di Indonesia.

BACA JUGA:  Ramadan di Finlandia, Toleransinya Sangat Tinggi, Bikin Tentram!

Mulai dari dibangunin sahur sama Mama, hingga buka bersama dengan keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya