Berkat Jas Hujan, Aku Bisa Menyambung Hidup di Ibu Kota

Berkat Jas Hujan, Aku Bisa Menyambung Hidup di Ibu Kota - GenPI.co
Ilustrasi pria penjual jas hujan. Foto: Envato Elements

GenPI.co - Halo, namaku Agus Effendi. Sekarang, sudah memasuki usia 25 tahun. Kegiatan keseharianku ialah menjual jas hujan keliling.

Berbagai jalanan kulewati menggunakan sepedaku sambil membawa tumpukan jas hujan.

Tempat utamaku berjualan itu berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:  Gelisah di Rumah Mertua, Aku Dibikin Nyaman sama Kakak Ipar

Setiap harinya, mulai dari pukul 9 pagi, aku sudah berangkat dari rumah untuk mencari secercah harapan lewat jas hujanku.

Biasanya, aku membawa sekitar 20-30 jas hujan di keranjang sepedaku.

BACA JUGA:  Aku Pasrah Rahasiaku Dibongkar Bapak Mertua

Tak jarang, beberapa di antaranya aku pegang karena sudah tidak muat di keranjang sepeda.

Aku hanya menjual satu jenis jas hujan yaitu ponco. Ini merupakan jenis hujan yang paling laris.

Hal itu dikarenakan harganya yang murah. Aku pun menjualnya dari harga Rp 10.000 - Rp 15.000 per satu biji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya