Kisah Mualaf: Keluarga Marah, Hidupku Sempat Terombang-ambing

Kisah Mualaf: Keluarga Marah, Hidupku Sempat Terombang-ambing - GenPI.co
Sitti Maimunah (baju biru) menceritakan kisah mualaf. Foto: Apriliana Suriyanti/GenPI.co Sultra

GenPI.co - Assalamualaikum. Namaku Sitti Maimunah. Aku tinggal di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Namun, aku bukan asli Konawe Selatan. Aku lahir di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bagiku, Islam bukanlah agama asing. Aku sangat familier dengan Islam. Sebab, aku hidup di lingkungan yang mayoritas penduduknya muslim.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Tafsir Al-Quran Buatku Yakin Masuk Islam

Beberapa anggota keluarga jauh pun mualaf. Kisah mualaf yang kujalani dimulai pada 1987.

Aku masih sangat ingat. Saat itu bulan April. Usiaku baru 20 tahun. Aku memutuskan masuk Islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sebelum Meninggal, Istri Memintaku Hijrah

Keputusanku menjadi mualaf karena aku akan menikah dengan pria beragama Islam.

Keluargaku kaget ketika aku bilang akan mengucapkan kalimat syahadat agar masuk Islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku Sempat Dimarahi, Bapak Akhirnya Ikhlas

Mereka tidak setuju. Aku mengucapkan syahadat di salah satu masjid di Makassar.


Artikel ini sudah tayang di Kisah Mualaf: Hidupku Terombang-ambing Diterpa Banyak Ujian

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya