Hangatnya Bidadari Pesisir, Lelahku Seketika Pergi

Hangatnya Bidadari Pesisir, Lelahku Seketika Pergi - GenPI.co
Ilustrasi pasangan di pinggir pantai. Foto: Elements Envato

“Terkadang luka memang harus dikubur dalam-dalam supaya baunya tidak lagi tercium oleh indera manusia. Memang membutuhkan waktu tapi nggak ada yang nggak mungkin,” sapanya hangat sembari menepuk pundakku dan duduk di sampingku.

Seorang perempuan pesisir dengan rambut yang dikuncir dan mata indah tiba-tiba datang di kala hati ini sedangn tidak baik-baik saja.

“Maksudnya?,” timpalku kaget.

BACA JUGA:  Suami Pulang Larut Malam, Papa Mertua Makin Sayang

“Bahkan ketika angin pantai ini berembus kencang sekalipun bisa meniupkan badai, luka-luka hati tentu tak dapat dihapus dalam waktu semalam. Tetapi mencoba perlahan untuk menguburnya adalah cara terbaik, bukan?,” paparnya lagi yang makin membuat aku bengong sekaligus merinding.

Ia tiba-tiba datang seperti bidadari yang memberikan oase di tengah gersangnya hati. Apakah sosok ini yang dikirimkan Tuhan ini mendengar segala kisah pilu ini. Apakah dia malaikat yang diutus untuk mendengar setiap suara hati ini?

BACA JUGA:  Aku Tumbang di Kamar, Bapak Kost Datang Bawakan Vitamin

“Kalau begitu mengapa saat aku berusaha menumpahkan segala rasa dan mencoba untuk menguburnya, tetapi bayangan itu selalu ada? Mengapa setiap kali aku melupakan, justru dia malah makin dekat? Aku pikir teriakan hati ini bisa terbuang di luasnya laut di depanku ini,” balasku dengan hati yang kacau.

Ia sejenak diam dan menghala nafas setengah panjang.

BACA JUGA:  Sifat Bapak Kost Mirip Ayahku, Rinduku Terbayar Lunas

“Seperti ombak, meskipun ia membawa sampah dari bibir pantai ke laut, bukannya tidak mungkin pasair pantai jadi bersih bukan” ucapnya seraya memandang laut dengan sorot tajam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya