Terhalang Restu, Aku Hanya Bisa Menangis di Setiap Doaku

Terhalang Restu, Aku Hanya Bisa Menangis di Setiap Doaku - GenPI.co
Ilustrasi wanita sedih. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Namaku Vanya. Tahun demi tahun berlalu, sampai aku beranjak dewasa, aku kadang menuruti apa kata-kata orang tua kalau itu memang ku anggap benar.

Tetapi kalau tidak sesuai dengan kata hati, aku menjadi benar-benar tersiksa, dan selalu aku pendam dalam hati.

Masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling menyenangkan buatku, dari pacaran yang belum di izinkan orang tua, beda agama, dan aku selalu berusaha berprestasi di dunia modeling. Sampai akhirnya aku masuk kuliah di daerah kelahiran papa. 

BACA JUGA:  Aku Pasrah Rahasiaku Dibongkar Bapak Mertua

Sejak aku lulus SMA aku gak pernah pacaran. Tapi aku mulai mengawali saat aku mulai bekerja. Teman dekat memang ada, tapi aku gak memilih satu pun. Mantan mantan yang pernah mengajak ku menikah, sudah menikah dan aku pun sendiri. 

Sampai aku bertemu seorang laki-laki yang sebelumnya gak ada sedikit pun pernah terbayang aku akan menerimanya.

BACA JUGA:  Pesona Bapak Kost Bikin Hati Bergetar, Nggak Sabar Ingin Pulang

Aku pun berfikir keras. Dan mulai mencoba lagi dengan trauma masa lalu dan itu pun kesalahan ada pada diriku.

Aku menerima ajakannya untuk membina hubungan yang lebih dekat. Dia dan aku karakter yang sangat jauh berbeda. Dan dia jauh dari kriteria yang selama ini aku inginkan. Tak seperti mantan mantan ku yang memenuhi kriteria yang selalu aku inginkan.

BACA JUGA:  Om Hendro Pandai Bermain Jari, Aku Dibuat Merem Melek

Aku dan dia sering terlibat pertengkaran, entah itu hal yang kecil akan menjadi besar. Kami masih dalam penyesuaian. Tapi lambat laun aku mulai mencintainya, bahkan melebihi dari apapun. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya