Terhalang Restu, Aku Hanya Bisa Menangis di Setiap Doaku

Terhalang Restu, Aku Hanya Bisa Menangis di Setiap Doaku - GenPI.co
Ilustrasi wanita sedih. (Foto: Elements Envato)

Aku sering mengalah untuknya agar hubungan kami baik-baik saja. Aku sangat mencintainya dan sangat takut kehilangan dirinya. Aku menerima dia apa adanya.

Tapi hubungan kami tak pernah disetujui mamanya. Dan dia tak pernah bisa mengambil sikap. Walaupun kami telah jauh melangkah ke hal semestinya tidak boleh kami lakukan. Aku memang manusia bodoh. Aku meratapi nasib diri ku ke depan akan jadi apa. Aku hancur.

Sementara dia gak bisa mengambil keputusan hanya karena takut dibilang anak durhaka. Dan melepaskan tanggung jawabnya pada diriku. Aku hanya bisa menangis di setiap doaku.

BACA JUGA:  Aku Pasrah Rahasiaku Dibongkar Bapak Mertua

Aku tidak bisa diterima mamanya karena aku bukan seorang dokter. Aku tidak sesuai dengan kriteria calon menantu idaman yang seorang dokter dan kaya raya.

Aku seorang karyawan swasta biasa dengan gaji standar. Seribu alasan karena aku tak ramah. Bagaimana aku mau berbincang bincang, kalo aku tak di beri kesempatan untuk lebih dekat, mamanya menutup pintu buat diriku.

BACA JUGA:  Pesona Bapak Kost Bikin Hati Bergetar, Nggak Sabar Ingin Pulang

Aku paham setiap orang tua ingin yang terbaik buat anaknya, tapi itu adalah bahtera hidup yang harus anak anak jalankan setelah dewasa maka pilihan hidup ditentukan oleh anaknya.

Sampai sekarang pun aku tak pernah menerima keputusan dari lelaki yang sudah mengambil segalanya dari diriku. Aku digantung dan tidak jelas.

BACA JUGA:  Om Hendro Pandai Bermain Jari, Aku Dibuat Merem Melek

Mungkin orang orang akan mencemoohku karena aku adalah wanita paling bodoh. Inilah deritaku. Seorang wanita paruh baya yang menyerahkan hidupnya pada takdir.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya