Kupikir Dia Nyatakan Cinta, Tetapi Malah Pergi Selamanya

Kupikir Dia Nyatakan Cinta, Tetapi Malah Pergi Selamanya - GenPI.co
Ilustrasi wanita depresi. Foto: antara/pexels

“Robusta sama donat durennya satu ya mas,” pria itu memesan kepada pelayan.

“Oke mas nanti pesanannya saya antar,” jawab pelayan.

Pelayan itu kembali pergi, meninggalkan aku bersama orang asing yang kemudian aku tahu namanya adalah Haikal. Baru beberapa kata yang ia keluarkan tapi aku sudah mengambil kesimpulan bahwa dia adalah orang yang ramah.

BACA JUGA:  Omongan Mertua Bikin Rumah Tanggaku Pupus, Menyedihkan!

Caranya berucap juga seru, intonasinya indah. Dia pribadi yang menyenangkan, aku suka.

Sendu senja mulai menjelang, aku rasa sudah saatnya aku pamit untuk pulang ke rumah. Haikal hanya mengangguk tanda mengizinkan. Padahal aku sangat ingin dia menahanku, setidaknya meninggalkan kesan bahwa dia tak ingin aku lekas pergi. 

BACA JUGA:  Pesona Bapak Kost Bikin Hati Bergetar, Nggak Sabar Ingin Pulang

“Biar aku antar,” kata Haikal.

Ah, rasanya saat itu aku ingin teriak bahagia. Cuma satu kalimat tapi hatiku dia buat kiamat. Di motor, Haikal terlihat berbeda dia jadi banyak bicara dan saat itu aku tahu bahwa aku jatuh cinta. Motor Haikal tiba di rumahku saat waktu menunjukan pukul lima sore.

BACA JUGA:  Aku Tumbang di Kamar, Bapak Kost Datang Bawakan Vitamin

Setiap malam minggu kami selalu menyempatkan diri untuk saling bertemu. Uniknya setiap kali kami keluar, tujuan kami hanya cafe itu, cafe yang sama tempat kami pertama kali pertemu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya