Tatapannya Membiusku, Seketika Dengkulku Lemas dan...

Tatapannya Membiusku, Seketika Dengkulku Lemas dan... - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Freepik)

“Haha iya, aku duduk lagi, ya,” ujarku sambil berbalik badan dan berjalan menuju ke mejaku.

Aku pun melanjutkan membaca buku sambil mencuri padang untuk melihat sang barista tampan sedang bekerja. 

Terkadang, dia bercengkrama dengan rekan kerja perempuannya. Kenapa pula aku diselimuti rasa cemburu lantaran itu.

Tiba-tiba, aku merasa harus ke kamar mandi. Aku pun berdiri dan berjalan menuju kamar kecil.

Kamar mandi kafe ini hanya ada dua, untuk laki-laki dan perempuan. Namun, keduanya disatukan dalam satu ruangan tertutup yang di dalamnya terdapat kaca dan wastafel.

Aku pun masuk ke ruangan itu, membuka pintu kamar mandi, dan masuk kedalamnya. Saat sedang asyik melaksanakan panggilan alam, aku mendengar pintu ruangan terbuka dan seseorang masuk ke kamar mandi di sebelah.

BACA JUGA: Penjaga Perpustakaan Tampan, Di Balik Rak Buku Kami Saling...

Setelah selesai, aku pun keluar dari kamar mandi dan mencuci tangan. Aku pun membuka pintu ruangan itu  untuk kembali ke mejaku.
Tapi, pintunya tak bisa terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya