Riset Vesta: Pengguna E-Commerce Indonesia Target Penipuan Online

Riset Vesta: Pengguna E-Commerce Indonesia Target Penipuan Online - GenPI.co
Pengguna aplikasi e-commerce Lazada. Foto: Lazada

GenPI.co - Pemerintah dan berbagai lembaga dunia memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Meski diperkirakan tumbuh besar, tapi bahaya penipuan mengintai konsumen yang gemar bertransaksi online. Pasar ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai US$ 83 miliar pada tahun 2025.

“Namun hal ini juga menjadikan pengguna Indonesia sebagai target utama penipuan e-commerce,” ujar Shabab Muhaddes, Vesta General Manager in the Asia Pacific dalam keterangan resminya, Selasa (15/2).

BACA JUGA:  Transaksi E-commerce Naik, Digitalisasi Dorong Perkembangan UMKM

Shabab mengatakan, mengacu hasil riset Vesta tentang sentimen pembayaran online, sebanyak 47% orang Indonesia mengalami masalah pembayaran di sepanjang tahun 2021.

Dua masalah pembayaran teratas yang sering dihadapi oleh pembeli online adalah verifikasi & otentikasi berganda dan pembayaran yang ditolak tanpa alasan yang sah.

BACA JUGA:  Kemendag: Banyak Konsumen yang Mengadu Soal E-Commerce

Tingginya kasus masalah pembayaran ini berpotensi mengakibatkan 3 dari 5 pembeli menghindari situs e-commerce.

Sementara 54% akan memperingatkan keluarga dan teman tentang situs e-commerce tersebut.

Selain itu, hasil riset Vesta juga menunjukkan sebesar 69% pembeli online sebagian besar mengandalkan ulasan dari pembeli sebelumnya untuk menentukan apakah situs tersebut aman untuk dibeli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya