
GenPI.co - Aktivitas masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri 2022 dinilai dapat memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian.
Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Dody Dermawan mengatakan, tingginya tingkat konsumsi masyarakat seiring naiknya daya beli terutama setelah sebagian besar masyarakat menerima tunjangan hari raya (THR).
"Semua sektor usaha seperti jasa, transportasi, pariwisata, kerajinan tangan, makanan cepat saji, toko pakaian, dan sembako mendapat manfaat setelah pemerintah membuka akses pembatasan sosial mulai puasa hingga sekarang," katanya di Tanjungpinang, Selasa (10/5/2022).
BACA JUGA: Aktivitas Pulih, Ekonomi RI Kuartal I 2022 Tumbuh 5,01 Persen
Dia menjelaskan, perputaran uang sangat tinggi karena pendapatan masyarakat meningkat, salah satunya dari THR.
"Daya beli masyarakat yang meningkat juga dipengaruhi belanja yang bersumber dari uang yang sejak dua tahun terakhir ditabung karena tidak dapat merayakan lebaran secara bebas seperti sekarang ini," jelasnya.
BACA JUGA: Ekonomi RI Tumbuh Tinggi tapi Tak Berkualitas, Ini Penjelasannya
Permintaan terhadap barang kebutuhan masyarakat yang meningkat potensial menyebabkan inflasi. Hal itu disebabkan harga barang diserahkan kepada pelaku usaha sehingga berlaku hukum pasar saat permintaan meningkat.
Namun kenaikan harga barang di Kepulauan Riau (Kepri) tidak menimbulkan sampai menimbulkan gejolak pasar.
BACA JUGA: Ekonomi Indonesia 2024 Bisa Bertengger di Urutan Kelima Dunia
"Harga barang menjadi naik sementara setelah permintaan meningkat karena kebutuhan menjelang lebaran. Namun ini hanya berlangsung selama momentum lebaran, kemudian kembali normal," ujarnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News