Maka dari itu, penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, lanjut Ariston, sentimen The Fed juga masih besar di pasar keuangan yang membuat dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya.
"Pasar masih berekspektasi bank sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin," ujar Ariston.
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Iwan Fals Tunggu Komentar Capres 2024
Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.900 per dolar AS hingga Rp14.980 per dolar AS pada Senin (5/9).
Sebelumnya, pada Jumat (2/9) lalu, rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.896 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.883 per dolar AS. (Ant)
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Harga BBM Naik: Vivo 1000
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News