“Implementasi mandatori B30 pada 2021 dengan total penyaluran domestik sebesar 9,3 juta kL telah memberikan manfaat berupa penghematan devisa sebesar Rp 66 triliun,” ucap Edi.
Dia mengatakan implementasi itu juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari satu juta orang, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kualitas lingkungan sebesar 24,6 juta ton CO2e.
“Untuk 2022, dari total alokasi sebesar 11,02 juta kL. Hingga minggu kedua September 2022 sudah terealisasi sebesar 7,03 juta kL atau mencapai lebih dari 63,7 persen dari total alokasi,” jelas Edi.
BACA JUGA: Menteri ESDM: Indonesia Pionir Pemanfaatan Biodiesel
Dia menjelaskan pengembangan biodiesel bisa lebih memberi manfaat melalui prioritas penggunaan komponen dalam negeri.
Edi pun mengapresiasi PT Smart Tbk yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung implementasi mandatori biodiesel.
BACA JUGA: Menteri ESDM Tegaskan EBT Berperan Besar Turunkan Emisi
PT Smart telah menunjukkan dukungannya pada program Pemerintah, dengan berkomitmen pada penyaluran Biodiesel sejak mengikuti pengadaan pada 2016 hingga sekarang.
Perusahaan itu juga telah memprioritaskan penggunaan komponen dalam negeri yang dibuktikan dengan sertifikat TKDN lebih dari 90 persen. (*)
BACA JUGA: Luncurkan Peta Jalan NZE, Kementerian ESDM Ungkap Hasil Pemodelan IEA
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News