GenPI.co 
Selat Lembeh, di Bitung, Sulawesi Utara punya keindahan bawah laut yang menakjubkan. Bahkan Selat Lembeh memiliki 3 kelebihan yang berpotensi membawa nama Selat Lembeh menjadi pariwisata yang mendunia. Hal ini dikemukakan oleh Staf Khusus Menteri Bidang Kebudayaan Kementerian Pariwisata Taufik Rahzen.
Tiga faktor yang menjadi kelebihan Selat Lembeh adalah letaknya yang strategis secara geografis, ekonomis, dan juga secara sejarah.
“Berdasarkan penelitian kurator, selat Lembeh ini sangat potensial sekali. Hal itu bisa dilihat karena posisinya strategis. Baik secara geografis, ekonomis dan juga secara sejarah,” ungkap Taufik
Secara geografis, Selat Lembeh berada dibibir pacifik. Berdekatan juga dengan negara-negara di samudera pasific. Seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, Amerika, dan beberapa negara-negara Amerika Latin.
Hal kedua yang disorot adalah kekayaan alam Selat Lembeh. Selat Lembeh kaya akan keanekaragaman hayati. Tempatnya memang kecil, tapi sangat kaya karena kedalaman dan geografis yang sangat menarik. Terutama untuk mikro laut, binatang-binatang kecil.
Serta faktor yang ketiga, yang membuat Selat Lembeh semakin menarik, adalah faktor sejarah. Di sinilah awal dari Trikora. Awal dari revolusi mental yang dilakukan Sam Ratulangi.
Maka untuk semakin memancarkan pesona yang dimiliki Selat Lembeh di Bitung ini dan menarik wisatawan untuk datang berkunjung, Diadakan ajang tahunan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2018. Festival ini resmi dibuka, Sabtu (6/10). Event ini berlangsung hingga 10 Oktober mendatang.
FPSL 2018 akan dipadati beragam agenda. Diantaranya pertunjukan tari tradisional kolosal, festival kuliner, parade kapal atau dikenal dengan Sail Pass. Selain itu juga ada festival tuna, lomba renang, penanaman karang, dan lomba fotografi. Dan salah satu daya tarik utama festival ini adalah kehadiran band D’Masiv. Untuk itu bagi kamu pecinta D’Masix,
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
