GenPI.co - Ghosting adalah fenomena pahit bagi para pejuang asmara. Bayangkan saja ketika kamu lagi sayang-sayangnya dan sudah siap untuk bilang cinta, si gebetan malah tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Ditinggalkan tanpa kejelasan bukan lagi bikin hati kacau balau, tapi patah luluh lantak berserakan dibuatnya.
Menurut Psychology Today, ghosting adalah strategi pasif agresif yang dilakukan seseorang untuk memutuskan hubungan asmara secara sepihak dan tiba-tiba.
BACA JUGA: Jika Kamu Menunjukkan 3 Sikap, Pasangan Tidak Mau Selingkuh
Ghosting sangat umum terjadi selama tahap PDKT, dan ada banyak alasan kenapa seseorang bisa tega meng-ghosting calon pasangannya sendiri.
Umumnya karena mereka merasa ghosting adalah cara terbaik untuk mengatakan secara tidak langsung bahwa mereka sudah tidak lagi tertarik atau merasa hubungan tersebut tidak akan berhasil ke depannya.
BACA JUGA: Pria Rutin Makan Tomat, Bermain Cinta Sama Pasangan Makin Nikmat
Namun ketimbang harus menyudahi hubungan lewat bicara empat mata dan menghadapi segala konsekuensinya, pelaku ghosting lebih memilih langsung menghindar dan menghilang dari peredaran tanpa kejelasan.
Tidak jarang juga mereka sampai memutuskan kontak lewat segala jalur komunikasi sehingga sulit dihubungi.
BACA JUGA: Kalau Merasa Pasangan Sudah Tidak Lagi Cinta, Kamu Lakukan 3 Hal
Nyatanya, apa pun alasan seseorang untuk memutuskan menghilang tanpa kabar, ghosting dapat menyebabkan luka psikologis pada “korbannya”. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News