Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Apa Benar Begitu?

Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Apa Benar Begitu? - GenPI.co
Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Apa Benar Begitu? Foto: Pixabay

GenPI.co - Siapa yang tidak berpikir uang dapat mendatangkan kebahagiaan? Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang berasal dari negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Israel merasa tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang tertinggi karena faktor ekonomi.

Kendati demikian, hal tersebut tidak berlaku di negara-negara konflik seperti Tanzania, Kenya, dan Mesir. Di Jepang, sebanyak 43 persen mengatakan, mereka bahagia dengan kehidupan mereka saat ini.

BACA JUGAMenata Ruang Kerja di Rumah Lebih Kreatif dan Nyaman Yuk

Namun, penelitian ini mengingatkan bahwa sebenarnya ada batasan untuk jumlah kebahagiaan yang bisa dibeli dengan uang. Seperti halnya pendapatan nasional Jerman lebih tinggi dari Malaysia, tapi kepuasan hidup secara keseluruhan masyarakat Jerman hanya 4 persen di atas Malaysia.

Survei dari 47.643 orang di 43 negara, dengan usia 18 tahun ke atas juga menemukan bahwa tingkat materialisme ikut berperan dalam menentukan tingkat kebahagiaan.

Seorang pria asal Vietnam berusia 66 tahun mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan, sementara pengusaha asal Malaysia mengatakan, "bagi saya uang bisa membeli banyak kebahagiaan karena saya sangat materialistik".

Tentu saja negara kaya akan lebih bahagia daripada negara miskin. Penentuan kebahagiaan hanya pada uang mungkin benar untuk beberapa orang, tapi apa uang memungkinkan untuk bisa menghargai hak-hak kemanusiaan dan bagian mendasar lainnya dalam hidup manusia?

BACA JUGASusah Buang Air Besar? Konsumsi 4 Buah Ini Saja

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya