DEAR DIARY

Maafkan Egoku Sayang, Aku Pulang Ya…

Maafkan Egoku Sayang, Aku Pulang Ya… - GenPI.co
Ilustrasi (foto: pinterest)

“Woy… katanya mau renang? Nanti keburu surut baru ngamuk-ngamuk!,” teriak seseorang dari papan surfingnya, dengan suara keras sambil terapung-apung seksi di atas papan selancarnya.

“Iya gue turun sekarang! Hehehehehe…, sudah dulu ya. Pengin renang soalnya hari ini, mumpung lagi dapet liburan bareng juga. Enjoy the beach ya…”, pamitnya sebelum dia berlari menyongsong ombak.

Seru sekali melihat mereka. Ada semacam rasa iri terselip di hati. Tapi rasa bahagia memandangi tingkah jenaka mereka lebih merajai. Lingkaran kecil yang manis.

Sejenak aku larut dalam lamunan manis, memandang mereka yang bercanda di tengah derai ombak, tapi pikiranku melayang entah kemana.

Ponsel smartphone mendapat pesan WhatsApp.

"Aku tahu kau masih marah, masih mengagungkan emosi yang memang telah aku picu. Masih memanjakan dendam atas ucapan dan tingkahku yang sudah kusadari, kenakan-kanakan. Tapi kuharap kau juga tahu, bahwa itu adalah ungkapan spontan. Aku takut kehilanganmu."

Aku terpaku memandang pesan singkat itu. Kelebatan bayang tentang masa-masa indah kami yang kemudian melontarkanku pada pulau ini, sekarang ini, hanya karena pertengkaran hebat 4 hari lalu.

Pertengkaran yang muncul karena aku salah menafsirkan keadaan, tak memahami bahwa dia begitu mencintaiku dan takut kehilangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya