Ke Kepri Ketahui Cerita Rakyatnya

Ke Kepri Ketahui Cerita Rakyatnya - GenPI.co

Ini merupakan kabar gembira bagi kerajaan. setelah melahirkan, betapa terkejutnya raja dan permaisuri karena anak yang dilahirkan berupa lokan. Peristiwa ini merupakan aib bagi raja. raja bingung dan malu, lalu permaisuri dan anaknya lokan dibuang ke dalam hutan.

Batu Belah Batu Betangkup

Si Jangoi merupakan salah satu cerita rakyat Melayu yang cukup terkenal di daerah Kepulauan Riau, khususnya daerah Kota Penyengat yang cukup bersejarah. Syahdan, di negeri Pulau Penyengat, masyarakatnya hidup bahagia dan aman. Masyarakatnya ramah tamah, bersopan santun, dan saling kasih mengasihi antara satu sama lainnya Akan tetapi kondisi kehidupan masyarakat Pulau Penyengat akhirnya terganggu setelah kehadiran seorang anak yang bernama si Jangoi tersebut.

Jangoi merupakan julukan untuk anak yang nakal, yang suka mengusik orang. Apalagi mengusik anak dara, tak perduli pagi, siang, petang ataupun malam. Di saat orang menjaring, Jangoi pun suka merusak jaring orang. Pendek kata ada saja hal usil yang dilakukan oleh si jangoi untuk mengganggu orang lain. Begitulah sifat si Jangoi yang selalu nakal dan jahat kepada orang lain. 

Puaka Tanjung Penyambung

Cerita ini menghisahkan seorang anak bernama Atan Comot yang durhaka kepada ibunya. Atan Comot hilang ditelan laut karena ibunya menyumpahinya. Hal ini terjadi ketika Atan Comot yang sudah kaya raya malu menerima makanan kesayangannya ketika masih kecil, yaitu borin asap dengan ulam latuh. Peristiwa itu terjadi ketika Atan menendang baki berkarat yang berisi borin asap dan ulam latuh yang dibawa ibunya. Kemudian Atan memukul tangan ibunya yang berpegang pada tepi perahu sehingga ibunya terjatuh ke dalam sampan kecilnya dan hampir tercebur ke laut.

Baca juga: Kepulauan Riau, Beda Tempat Lain Dialek Melayunya

Ibu Atan sangat sedih, kesal dan marah. Kemudian , ibu Atan pergi ke sebuah batu di Tanjung Penyabung itu dan berdoa. Setelah doa itu selesai, tiba-tiba guruh menggelegar dan angin ribut turun dengan kencangnya menenggelamkan perahu Atan. Atan menjerit minta tolong dan minta ampun pada ibunya, tetapi sudah terlambat. Atan hilang ditelan laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya