Sekelumit Kisah Piringan Hitam di Tengah Badai Digital

Sekelumit Kisah Piringan Hitam di Tengah Badai Digital - GenPI.co
Koleksi piringan hitam di toko Laid Black Blues, Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto: Mia Kamila)

“Saya suka sama piringan hitam sudah sejak SMA, tahun 90-an. Dulunya saya juga kan pemain band, jadi musik dan piringan hitam sudah mandarah daging pada diri saya,” ujar Rony.

Rony kemudian menjabarkan prestise memiliki keping piringan hitam itu. ” Ini merupakan output pertama kali yang dikeluarkan oleh perusahaan rekaman sebelum diterjemahkan ke CD, kaset dan elektronik,” ujarnya.

Sebagai kolektor, Rony mengaku menyimpan ratusan keeping piringan hitam. Sempat vakum kurang lebih tiga tahun, ia kemudian kembali memburu keeping-keping pirigan hitam yang belum dimilikinya. Seperti saat bertemu dengan GenPI.co, ia sedang membeli piringan hitam Joy Division.

“Memiliki vinyl adalah sebuah romantisme bagi saya,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya