CEO Message #62 Tourism 4.0 adalah Millennial Tourism

CEO Message #62 Tourism 4.0 adalah Millennial Tourism - GenPI.co

Tourism 4.0 lahir seiring dengan mulai tersedianya big data perilaku travellers yang mampu dikumpulkan via apps dan sensor yang kemudian diolah untuk menciptakan seamless dan personalized travelling experience. 

Seamless dan personalized experience itu bisa diwujudkan karena adanya peran teknologi-teknologi Revolusi Industri Keempat (4.0) yaitu: artificial intelligence, internet of things (IoT), big data analytics, robotics, augmented reality, cloud computing, blockchain, dan sebagainya. Inilah berbagai teknologi yang kini sering disebut sebagai Teknologi 4.0. 

Seperti diketahui, kini kita telah memasuki era Revolusi Industri Keempat yang menurut World Economic Forum (WEF) ditandai dengan lahirnya “cyber-physical systems” yang menggabungkan kemampuan manusia dan mesin (robot). 

Revolusi Industri Pertama terjadi di abad ke-18 (1784) ditandai dengan pesatnya kemajuan mesin uap dan mesin-mesin pengganti tenaga manusia. Revolusi Industri Kedua terjadi di penghujung abad ke-19 (1870) yang ditandai dengan kemajuan sistem produksi massal dan energi listrik. Sementara Revolusi Industri Ketiga terjadi sejak 1969 yang ditandai kemajuan elektronik, ICT (informasi dan telekomunikasi), dan otomasi. 

WEF memprediksi penerapan teknologi 4.0 akan menghasilkan “disruptive effect” yang akan mengubah secara mendasar wajah berbagai industri termasuk industri pariwisata. Berbagai kemajuan teknologi 4.0 memungkinkan terwujudnya berbagai aplikasi yang mampu memperkaya traveller experience di satu sisi, dan secara drastis mendongkrak produktivitas industri pariwisata di sisi lain. 

Di bandara misalnya, dimungkinkan adanya robotic airport guide/helper yang membantu para travellers melakukan proses check-in dan boarding. Juga layanan on-demand service untuk jasa transportasi yang sangat praktis dan efisien. Di hotel bisa dikembangkan layanan e-concierge, m-payment, atau personal assistant dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR). Sementara di destinasi wisata, seluruh informasi destinasi tidak lagi melalui brosur atau penjelasan para guide, tapi sudah memanfaatkan teknologi virtual reality via smartphone di tangan. 

Singkatnya, Revolusi Industri Keempat bakal mengubah dan mendisrupsi industri pariwisata secara mendasar karena terwujudnya cost value (“more for less”) , experience value (“personalized”), dan platform value (“resources sharing”) yang bakal dinikmati para travellers. Karena itu kita harus mampu menjadikan teknologi 4.0 sebagai sumber competitive advantages baru di pasar global. 

Tourism 4.0 Global Best Practices

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya