GenPI.co 
GenPI.co - Setidaknya sembilan anak termasuk di antara 28 warga Palestina yang tewas dalam 24 jam terakhir oleh puluhan serangan udara Israel yang menargetkan Jalur Gaza yang terkepung.
Kekerasan lintas batas, yang meletus pada hari Senin setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan di Yerusalem, adalah yang terburuk yang dialami wilayah yang bergejolak selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: 400 Ribu Warga AS Meninggal Akibat Corona, Ini Janji Biden
Dilansir Aljazeera, Rabu (12/2021), Salameh Marouf, kepala kantor informasi pemerintah yang berbasis di Gaza, mengatakan bahwa pendudukan Israel melakukan lebih dari 56 serangan udara terhadap Jalur Gaza di mana lebih dari 120 rudal digunakan terhadap sasaran sipil.
Dia menambahkan bahwa Israel sengaja menargetkan fasilitas layanan, seperti di dekat fasilitas desalinasi air di utara Gaza, yang membuatnya tidak berfungsi.
Serangan udara dan serangan roket tersebut menyusul tindakan keras Israel dalam beberapa hari terakhir di situs suci Yerusalem yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi dan Tempat Suci Mulia bagi Muslim.
Ketegangan meningkat di kota, Tepi Barat yang diduduki dan Gaza sepanjang bulan suci Ramadhan, di tengah kemarahan yang meningkat tentang potensi pengusiran paksa warga Palestina dari rumah-rumah Yerusalem Timur yang diduduki di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.
“Sebuah rudal Israel menghantam apartemen yang terletak di gedung tempat tinggal kami. Kemudian rudal lain menghantam apartemen dari sisi lain. Orang-orang mulai berteriak, ”kata Luai Humaid, salah satu penghuni menara pemukiman Al-Jundi yang menjadi sasaran serangan udara Israel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
