Bikin Ngeri! Ada Penyakit Hantu di Iran

Bikin Ngeri! Ada Penyakit Hantu di Iran - GenPI.co
Ilustrasi-Seorang wanita menggunakan masker pelindung di Iran. Foto: Reuters.

GenPI.co - Salah seorang warga bernama Hadi Keykhosravi adalah satu dari sekitar 1.000 orang di Iran yang terserang epidermolysis bullosa (EB), penyakit genetik berbahaya yang langka dan mematikan yang tiba-tiba menyebabkan lepuh, luka, dan luka di kulit.

Ini adalah kondisi yang sangat menyakitkan sehingga mereka dengan EB sering membandingkan kulit mereka dengan luka bakar tingkat tiga.

“Ini seperti penyakit hantu, tiba-tiba terasa seperti air mendidih, setetes demi setetes jatuh ke kulit Anda. Anda bisa merasakan sakit ini kapan pun waktunya. Anda dapat melihat bagaimana Anda kehilangan kulit Anda," ujar Keykhosravi dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, (30/5/2021).

BACA JUGA:  Tak Disangka! Iran dan Hizbullah Lakukan ini Selama Perang Gaza

Namun berkat impor perban khusus dari sebuah perusahaan medis Swedia, Molnlycke, rasa sakitnya berkurang selama beberapa tahun dan kondisinya lebih mudah diatasi.

Produk tersebut, yang disebut pembalut busa penyerap Mepilex, dapat dengan mudah menyerap cairan dari luka, memungkinkannya untuk sembuh lebih cepat dan membuat hidup lebih tertahankan, kata Keykhosravi.

BACA JUGA:  Amerika Rontok, Peretas Rusia Paling Berbahaya, Ini Kehebatannya

“Saya bisa dengan mudah melakukan pekerjaan sehari-hari, saya bisa mengganti baju tanpa ada luka yang menempel di baju saya,” katanya.

Alternatif di Iran adalah menggunakan balutan biasa dengan petroleum jelly bersama dengan obat-obatan untuk mengendalikan luka dan mencegah infeksi. Tapi itu tidak efektif.

BACA JUGA:  Bongkar Tragedi Penembakan di Amerika Serikat, Hasilnya Kaget

Tanpa Mepilex, Keykhosravi mendapati dirinya tidak dapat mengendalikan luka di kakinya yang terus membesar. Infeksi akhirnya menyebar ke aliran darahnya dan pada 16 Juni 2020, kakinya harus diamputasi dari lutut ke bawah untuk mencegah infeksi menyebar lebih jauh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya