3 Bom Meledak di Afghanistan, Warga Meninggal Bergelimpangan

3 Bom Meledak di Afghanistan, Warga Meninggal Bergelimpangan - GenPI.co
Ilustarsi-Serangan bom makin marak di Afghanistan. Foto: Reuters/Omar Sobhani/re1.

Afiliasi ISIL (ISIS) yang beroperasi di Afghanistan sebelumnya telah menyatakan perang terhadap minoritas Muslim Syiah, yang merupakan sekitar 20 persen dari mayoritas negara Muslim Sunni yang berpenduduk 36 juta orang.

Afiliasi ISIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan pada bulan Mei di pembangkit listrik Afghanistan di Kabul dan di beberapa provinsi lainnya.

Pada tanggal 8 Mei, sebuah bom mobil dan dua bom pinggir jalan meledak di luar sekolah putri Syed-al-Shahada, juga di lingkungan yang didominasi Hazara, menewaskan hampir 90 orang, banyak dari mereka adalah pelajar. Tidak ada yang mengklaim serangan itu tetapi Amerika Serikat menyalahkan ISIL.

BACA JUGA:  Mencekam! Pertempuran Afghanistan & Taliban Kembali Dilanjutkan

Serangan itu terjadi saat Amerika Serikat mengakhiri perang terpanjangnya dengan menarik 2.500-3.500 tentara terakhirnya bersama dengan 7.000 pasukan sekutu NATO dari Afghanistan.
Prajurit terakhir dijadwalkan pergi paling lambat 11 September, menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kekacauan di negara yang sudah sangat tidak aman.

Kekerasan telah meningkat di Afghanistan bahkan ketika AS mencapai kesepakatan damai dengan Taliban pada Februari 2020 di bawah pemerintahan Trump sebelumnya.

BACA JUGA:  Serangan Bom di Masjid Afghanistan, Kematian 12 Jemaah Menakutkan

Perjanjian tersebut menyerukan agar pasukan AS dan NATO yang terakhir keluar dari negara itu pada 1 Mei 2021.

Sebaliknya, penarikan dimulai pada 1 Mei setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada pertengahan April bahwa negara itu akan mengakhiri 'selamanya perang'.

BACA JUGA:  Pasukan Afghanistan Tempur Lawan Taliban, Kehebatannya Dahsyat

Pada saat itu, dia menyatakan kelompok-kelompok bersenjata seperti al-Qaeda dan ISIL telah cukup terdegradasi dan tidak perlu lagi mempertahankan ribuan tentara yang dikerahkan ke Afghanistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya