GenPI.co 
GenPI.co - Ketika virus corona menghantam negara-negara di seluruh Amerika dengan keras selama lebih dari setahun, Haiti telah melaporkan relatif sedikit kasus dan kematian, yang memungkinkan negara itu menutup pusat perawatan Covid-19 karena kekurangan pasien.
Tetapi sekarang, ketika beberapa negara kaya di seluruh dunia bergerak ke fase pascapandemi berkat kampanye vaksinasi yang ekstensif, Haiti bergulat dengan wabah serius pertama Covid-19.
Negara, yang sebelumnya ragu-ragu untuk menerima penjatahan vaksin gratis melalui mekanisme COVAX yang didukung PBB atas masalah keamanan dan logistik, belum memberikan satu suntikan vaksin virus corona.
BACA JUGA: Duh, 400 Tahanan Kabur, 24 Orang Tewas Membusuk di Penjara Haiti
Bulan lalu, infeksi dan kematian meningkat lebih dari lima kali lipat setelah kedatangan varian baru, yang oleh Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) disebut sebagai 'kisah peringatan tentang seberapa cepat hal-hal dapat berubah dengan virus ini'.
Dua rumah sakit utama yang merawat pasien Covid-19 di ibu kota Port-au-Prince mengumumkan pekan lalu bahwa mereka sudah jenuh.
BACA JUGA: Situasi Kacau Balau, Warga Haiti Kecam Gaya Kepemimpinan Moise
"Kami kewalahan dengan pasien," kata Marc Edson Augustin selaku direktur medis Rumah Sakit St Luke, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (10/6/2021).
Sementara, Jean 'Bill' Pape, seorang ahli penyakit menular terkemuka Haiti, mengatakan negara itu sekarang tidak siap seperti sebelumnya.
BACA JUGA: Covid 19 Bikin Usaha Donald Trump Ambruk
“Kita perlu membuka kembali pusat-pusat baru untuk meningkatkan jumlah tempat tidur khusus Covid-19,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
