GenPI.co 
Khuzestan, wilayah penghasil minyak utama Iran dan terkaya dari 31 provinsi negara itu, telah dilanda kekeringan sejak Maret. Protes meletus di beberapa kota besar dan kecil sejak 15 Juli.
Media dan pejabat Iran mengatakan setidaknya tiga orang telah tewas. , termasuk seorang petugas polisi dan seorang pengunjuk rasa.
Iran juga menuduh “kaum oportunis” dan “perusuh” menembaki para demonstran dan pasukan keamanan.
BACA JUGA: Rusia Kehabisan Kesabaran, Israel Tak Bisa Semaunya dengan Suriah
Televisi pemerintah mengatakan orang keempat tewas pada Kamis dan dua terluka dalam kerusuhan di provinsi barat Lorestan, di mana dikatakan orang-orang turun ke jalan dengan dalih masalah air di Khuzestan.
Terpisah, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada hari Sabtu bahwa terlepas dari tindakan yang diambil, masalah tertentu di provinsi Khuzestan masih harus diselesaikan dengan cepat.
BACA JUGA: Amnesty International Teriak, Kebiadaban Aparat Iran Terkuak!
Dia menambahkan bahwa orang memiliki hak untuk memprotes terhadap situasi tersebut.
Kelompok hak asasi manusia di luar negeri menuduh Iran menggunakan kekuatan yang melanggar hukum dan berlebihan untuk memadamkan protes Khuzestan
BACA JUGA: Lihat Kapal Perang Iran Lewat, Denmark Langsung...
Mereka menyebutkan bahwa jumlah korban tewas yang lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh media Iran.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
