Namun bisnis ini terganggu dengan penyelundupan ilegal ke Pakistan. Negara ini juga menambang bedak, marmer, batu bara, dan besi.
Afghanistan memang telah lama berjuang untuk memanfaatkan cadangannya yang besarnya itu, namun karena perang di pemanfaatan itu tertunda.
Taliban kekurangan keuangan sejak ambil alih pemerintahan dari 20 tahun setelah penggulingan mereka.
BACA JUGA: Pejabat Taliban Keluarkan Pernyataan untuk Warga Afghan, Isinya..
Para donor bantuan utama menghentikan dukungan untuk Afghanistan seusai Taliban menduduki kursi kepresidenan sepekan lalu.
Perang tanpa akhir dan infrastruktur yang buruk telah mencegah negara itu mendapatkan logam yang dapat mencerahkan kekayaan ekonominya.
BACA JUGA: Pernyataan Polri Tegas, Simpatisan Taliban Jangan Macam-macam
Menurut laporan pada Januari oleh US Geological Survey (USGS) yang dilansir laman Channel News Asia, Minggu (22/8), sumber daya yang kaya di Afghanistan termasuk bauksit, tembaga, bijih besi, lithium dan tanah jarang (REE).
Tembaga, yang dibutuhkan untuk membuat kabel listrik, menjadi komoditas panas tahun ini karena harganya melonjak hingga lebih dari 10 ribu dolar AS per ton.
BACA JUGA: Taliban Mulai Dibayangi Perlawanan, Ancaman Datang dari Panjshir
Lithium adalah elemen penting untuk membuat baterai mobil listrik, panel surya, dan ladang angin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News