Kedutaan tidak menerima setiap klaim yang bertentangan, dan tidak ada yang bisa mempengaruhi hasil kampanye pemilihan.
Sebaliknya, Kedutaan meminta penjelasan secara rinci dari AS mengenai laporan adanya serangan cyber dari wilayah Amerika selama pemilihan parlemen di Rusia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Rusia menghadapi jumlah serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya.
BACA JUGA: Rusia Mencekam, Mahasiswa Kompak Lompat Jendela
Dari sejumlah serangan, 50 persen di antaranya terdeteksi dilakukan tepat dari Amerika Serikat.
"Tujuan dari peretasan ini adalah untuk mendiskreditkan sistem pemilihan kami. Kami ingin menerima penjelasan rinci tentang kasus ini dari pihak Amerika," kata kedutaan Besar Rusia di Amerika. (*)
BACA JUGA: Vladimir Putin Bakal Jadi Presiden Rusia lagi, Nih Buktinya!
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News