GenPI.co 
Penduduk Kunduz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, mengatakan kepada AFP bahwa ledakan itu menghantam sebuah masjid Syiah selama salat Jumat.
Zalmai Alokzai, seorang pengusaha lokal yang bergegas ke Rumah Sakit Provinsi Kunduz untuk memeriksa apakah dokter membutuhkan donor darah, menggambarkan pemandangan yang mengerikan.
"Ambulans akan kembali ke tempat kejadian untuk membawa orang mati," katanya.
BACA JUGA: Keputusan Pengadilan London Menohok, Penguasa Dubai pun Tersudut
Seorang pekerja bantuan internasional di rumah sakit MSF di kota itu mengatakan kepada AFP bahwa ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat.
“Ratusan orang berkumpul di gerbang utama rumah sakit dan menangisi kerabat mereka, tetapi orang-orang bersenjata Taliban berusaha mencegah pertemuan jika ledakan lain direncanakan,” katanya.
BACA JUGA: Apes banget! Eks Komandan Taliban ini Dibeginikan oleh Jaksa AS
Gambar grafis yang dibagikan di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi, menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah tergeletak di lantai.
Sementara gambar menunjukkan gumpalan asap membubung ke udara di atas Kunduz.
BACA JUGA: Oposisi Kuak Ancaman Program Drone Iran, Timteng dalam Bahaya
Sebuah video menunjukkan pria menghalau orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, menjauh dari tempat kejadian. Kerumunan yang ketakutan memadati jalan-jalan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
