Covid-19 Mengamuk Lagi, Sydney, Australia dalam Bahaya

Covid-19 Mengamuk Lagi, Sydney, Australia dalam Bahaya - GenPI.co
Para penumpang dan awak pesawat tiba di terminal internasional Bandara Sydney di Sydney, Australia, Selasa (30/11/2021), pada saat berbagai negara mengambil langkah penanganan varian baru, Omicron, di tengah pandemi virus corona (COvid-19). (Foto: Antara/

GenPI.co - Covid-19 mengamuk di Sydney, Australia setelah menyebar di pub-pub dan kelab-kelab di, kota terbesar di negara itu.

Tiga kasus Omicron juga ditemukan di antara orang-orang yang berpesta di kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan.

Kondisi tersebut membuat pemerintah bergegas untuk melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi.

BACA JUGA:  Kanada dan Inggris ikut Langkah AS, China Makin Marah Besar

Pihak berwenang telah melonggarkan pembatasan di Sydney sejak awal Oktober ketika kota itu keluar dari penguncian hampir empat bulan untuk menahan varian virus corona Delta setelah tingkat vaksinasi populasi Sydney lebih tinggi.

"Kami baru-baru ini melihat peningkatan penularan di tempat-tempat kegiatan masyarakat yang lebih besar ... dan itu tentu saja merupakan faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus," Marianne Gale, Wakil Kepala Badan Kesehatan New South Wales, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.

BACA JUGA:  Kiamat Kecil di Fasilitas Nuklir Iran, Manuver Israel-AS Ngeri

Lusinan orang yang  yang menghadiri permainan pub di Sydney dinyatakan positif mengidap virus corona dan para pejabat sedang menunggu hasil tes genomik untuk melihat apakah mereka terinfeksi varian Omicron.

Infeksi Covid-19 harian terus meningkat saat pembatasan telah dilonggarkan. New South Wales, negara bagian yang mencakup Sydney, mencatat 420 kasus baru pada Kamis, kenaikan terbesar dalam sekitar dua bulan. Sebagian besar kasus itu disebabkan oleh varian Delta.

BACA JUGA:  Ada Varian Omicron di Jakarta? Dinkes DKI Langsung Angkat Bicara

Sementara itu, jumlah infeksi Omicron telah meningkat sejak Australia melaporkan kasus pertamanya sekitar dua minggu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya