
GenPI.co - Skandal besar di Israel terbongkar. Polisi dituding secara ilegal menggunakan malware Pegasus untuk meretas ponsel puluhan tokoh terkemuka.
Kasus tersebut membuat Perdana Menteri Naftali Bennett pada Senin angkat suara. Dia bersumpah pemerintahannya akan melakukan tindakan.
Skandal mata-mata tersebut dimulai saat harian bisnis setempat bernama Calcalist pada Senin (7/2) menuduh bahwa Pegasus digunakan terhadap putra mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, aktivis, pejabat senior pemerintah, pengusaha, dan lainnya.
BACA JUGA: Nekat! Rakyat Gaza Melawan, Hamas Dihantam dari Dalam
Mereka termasuk para pemimpin senior kementerian keuangan, kehakiman dan komunikasi, raja supermarket Rami Levy, walikota, dan warga Ethiopia-Israel yang memimpin protes terhadap dugaan pelanggaran polisi.
Calcalist sebelumnya menuduh bahwa malware kontroversial, yang dapat mengubah ponsel menjadi perangkat mata-mata saku, digunakan oleh polisi untuk melawan para pemimpin gerakan protes anti-Netanyahu.
BACA JUGA: Joe Biden Bersumpah, Israel Langsung Lega! Iron Dome Bakal Aman
Dalam pengungkapan lain yang akan mengguncang persidangan korupsi Netanyahu yang sedang berlangsung, Calcalist juga melaporkan bahwa saksi kunci Ilan Yeshua, mantan kepala eksekutif situs berita Walla, menjadi sasaran.
Beberapa jam setelah laporan itu terbit pada Senin, Bennett berjanji bahwa pemerintahnya tidak akan membiarkan ini tanpa tanggapan.
BACA JUGA: Serangan Skala Penuh Rusia: Zelensky Lengser, 50 Ribu Warga Tewas
“Hal-hal yang diduga terjadi di sini sangat serius," katanya dalam sebuah pernyataan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News