Catatan Dahlan Iskan soal Sri Lanka: Sodiq Amin

Catatan Dahlan Iskan soal Sri Lanka: Sodiq Amin - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Ketika itu Zardari Bhutto yang masih 17 tahun diangkat jadi ketua partai. Ia menggantikan Sang Ibu. Sampai sekarang. Kini Zardari umur 30 tahun. Jadi anggota DPR.

Mungkin karena masih merasa terlalu muda, Zardari tidak bersaing untuk merebut kursi perdana menteri. Ia pilih mendukung Shehbaz Sharif dari Punjab.

Provinsi Punjab selalu dikuasai partai PMN-N milik keluarga Nawaz Sharif. Imran tidak mendapat tempat di dua provinsi utama itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Percaya Dokter

Ia orang Pashtun, meski lahir di Lahore, ibu kota Punjab. Waktu Imran jadi anggota DPR dapilnya memang Mianwali, masih masuk Punjab, tapi distrik ini di perbatasan Boluchistan –provinsi miskin yang suku Pashtunnya dominan.

Maka di Pakistan itu, Sindh milik Bhutto. Punjab milik Sharif. Dan Imran hanya mungkin kebagian tempat di Balochistan. Tragisnya, yang kemarin la shodiqon wala aminan itu justru dari sana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Desi Armando

Masih ada satu provinsi lagi di Pakistan. Terlalu kecil untuk jadi basis politik: Khyber.

Bahwa mereka bersembunyi di Sindh House - -dalam istilah politik di Indonesia disebut ''dikarantina''–  itulah yang mencurigakan: mereka pasti telah dibeli. Atau dipaksa. Agar Imran jatuh.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Demo Armando

Tentu, waktu itu, wartawan mengejar mereka ke tempat persembunyian itu. "Memangnya kami ini anak-anak kok bisa dipaksa," kata mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya