Israel Tolak Seruan AS untuk Menghentikan Serangan ke Rafah, Ketegangan Meningkat

Israel Tolak Seruan AS untuk Menghentikan Serangan ke Rafah, Ketegangan Meningkat - GenPI.co
Perdana Menteri Israel menolak seruan Amerika Serikat untuk membatalkan janji invasi darat ke kota Rafah di Gaza selatan. (Foto: AFP/File)

GenPI.co - Perdana Menteri Israel menolak seruan Amerika Serikat untuk membatalkan janji invasi darat ke kota Rafah di Gaza selatan.

Dilansir AP News, pesan keras dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membuka kemungkinan terjadinya perundingan yang sulit pada minggu ini di Washington antara pejabat tinggi AS dengan delegasi tingkat tinggi Israel

Netanyahu mengatakan Israel siap “melakukannya sendiri” di Rafah jika diperlukan. 

BACA JUGA:  Dapat Ancaman Terkait Perang Israel-Hamas, Inggris Perketat Keamanan Anggota Parlemen

Terlepas dari perbedaan pendapat di antara mereka, pemerintahan Biden terus memberikan bantuan militer dan dukungan diplomatik yang penting.

Bahkan, ketika perang Israel melawan Hamas telah menewaskan lebih dari 32.000 orang di Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang makin buruk.

BACA JUGA:  Krisis Penyanderaan Menimbulkan Dilema bagi Israel, Hamas Bisa Klaim Kemenangan

Israel mengatakan Rafah adalah benteng terakhir Hamas yang tersisa dan mengatakan pasukan kelompok militan di sana harus dikalahkan agar Israel dapat mencapai tujuan perangnya. 

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan kelompok itu pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menyandera 250 orang lainnya dan memicu serangan udara dan darat Israel yang sengit di Gaza.

BACA JUGA:  Perundingan Gencatan Senjata Perang Israel dan Hamas Dilanjutkan di Qatar

Namun Rafah kini menampung lebih dari 1 juta warga Palestina tunawisma yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di Gaza. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya