Kasus Pembunuhan Soleimani, Iran Buru Trump Pasca Lengser

Kasus Pembunuhan Soleimani, Iran Buru Trump Pasca Lengser - GenPI.co
Warga Iran membawa poster bergambar Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani. Foto: IRNA

GenPI.co - Seorang Jaksa Teheran, Ali Alqasi-Mehr, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah penjahat utama dalam kasus pembunuhan komandan anti-teror Iran, Jenderal Qasem Soleimani.

Dilansir The Sun, Jumat (1/1/2021), jaksa Teheran itu juga menegaskan kembali bahwa  Trump adalah individu kunci di bagian atas daftar yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Ali bersumpah pengejarannya akan terus berlanjut bahkan setelah masa jabatan Trump sebagai Presiden AS berakhir.

BACA JUGA: Trump Pancing Amarah, China Disebut Bayar Teroris Serang Amerika

Selain itu, Alqasi-Mehr mengklaim perusahaan layanan keamanan multinasional yang berbasis di Inggris, G4S, bekerja sama dengan pasukan AS dalam serangan pesawat nirawak pada 3 Januari 2020 di Irak.

"Salah satu masalah penting dan signifikan dalam kasus ini adalah peran perusahaan Inggris G4S dalam pembunuhan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC)," ujarnya.

Alqasi-Mehr memaparkan G4S bertanggung jawab atas pengamanan penerbangan di bandara Baghdad. "Agen perusahaan itu memberikan informasi kepada para teroris tentang Jenderal Soleimani dan rekan-rekannya setibanya mereka," katanya.

Menanggapi laporan tuduhan bahwa yang telah mengirim staf ke berbagai lokasi di Timur Tengah dan terlibat dalam pembunuhan tersebut, G4S menolaknya. Juru bicara perusahaan menepis tuduhan itu sebagai sama sekali tidak berdasar.

"Menanggapi spekulasi baru-baru ini, yang sama sekali tidak berdasar, G4S ingin menjelaskan mereka sama sekali tidak terlibat dalam serangan terhadap Qasem Soleimani dan Abu-Mahdi al-Muhandis yang terjadi pada 3 Januari 2020,” kata juru bicara tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya