Protes Meluas, Militer Myanmar Gunakan Meriam Bungkam Pedemo

Protes Meluas, Militer Myanmar Gunakan Meriam Bungkam Pedemo - GenPI.co
Ilustrasi-Kudeta di Myanmar. Foto: Reuters/Stringer.

Pengugunjuk rasa juga menyerukan "Bebaskan Pemimpin Kami, Hormati Suara Kami, Tolak Kudeta Militer."

Seorang perawat di rumah sakit pemerintah, Aye Misan, mengatakan bahwa petugas kesehatan ingin semua staf pemerintah bergabung dalam protes tersebut.

"Pesan kami kepada publik adalah bahwa kami bertujuan untuk sepenuhnya menghapus rezim militer ini dan kami harus berjuang demi takdir kami," katanya.

Sedangkan, seorang insinyur, Kyaw Zin Tun, yang memprotes di Yangon, menerangkan bahwa dia mengikuti protes tersebut karena dia ingat rasa takut yang dia rasakan tumbuh di bawah pemerintahan militer selama masa kanak-kanaknya di tahun 1990-an.

“Dalam lima tahun terakhir, di bawah pemerintahan demokrasi, ketakutan kami hilang. Tapi sekarang ketakutan kembali lagi bersama kami, oleh karena itu, kami harus membuang junta militer ini demi masa depan kami semua,” jelas pria berusia 29 tahun itu.

Ribuan juga berbaris di kota selatan Dawei dan di ibu kota negara bagian Kachin yang jauh di utara, Myitkyina. Kerumunan besar yang mencerminkan penolakan kekuasaan militer oleh berbagai kelompok etnis.

Untuk menanggapi protes besar-besaran itu, dilaporkan terdapat sebuah konvoi truk militer tiba di Yangon, ini menimbulkan kekhawatiran.

BACA JUGA: Cerita Muslim Inggris Menerima Vaksin Covid-19 di Masjid

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya