Sadis, Junta Militer Kejar Hingga Tembak Warga Myanmar di Kuburan

Sadis, Junta Militer Kejar Hingga Tembak Warga Myanmar di Kuburan - GenPI.co
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Yangon, Myanmar. Foto: Reuters.

GenPI.co - Pasukan keamanan Myanmar telah menembaki orang-orang yang berkumpul untuk pemakaman salah satu dari 114 orang yang tewas di hari paling berdarah sejak kudeta 1 Februari, ketika kepala pertahanan dari 12 negara mengutuk militer atas tindakan kerasnya terhadap para demonstran.

Tidak ada laporan tentang korban dalam penembakan di pemakaman pada hari Minggu (28/3/2021) di kota Bago, dekat ibukota komersial, Yangon.

BACA JUGA: Sangar, Amukan AS-Inggris ke Militer Myanmar, Bisa Bikin Ambyar

"Saat kami menyanyikan lagu revolusi untuknya, pasukan keamanan baru saja datang dan menembak kami," kata seorang wanita Myanmar bernama Aye dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters.
 
Dilaporkan lainnya bahwa ada dua orang tewas dalam penembakan itu, ke sekelompok warga di dekat ibu kota Naypyidaw.

Sejauh ini, tidak ada laporan tentang protes berskala besar di Yangon atau di kota kedua negara itu, Mandalay, yang menanggung beban paling berat dari korban.
 
Terlepas dari itu, Jepang, Korea Selatan, Inggris Raya, dan Amerika Serikat termasuk di antara negara-negara yang menandatangani pernyataan bersama pada hari Minggu yang mengecam tindakan keras militer.

BACA JUGA: Sangar, Amukan Amerika Serikat ke Militer Myanmar Bikin Ambyar

Penandatanganan lainnya dilakukan oleh Australia, Kanada, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Belanda dan Selandia Baru.

"Seorang militer profesional mengikuti standar internasional untuk perilaku dan bertanggung jawab untuk melindungi," demikian pernyataan para kepala pertahanan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya