Nyali Warga Mali Bergejolak, Prancis Dibikin Ketar-ketir

Nyali Warga Mali Bergejolak, Prancis Dibikin Ketar-ketir - GenPI.co
Pasukan tentara Mali. Foto: Reuters/Joe Penney.

GenPI.co - Keluarga orang-orang yang tewas dalam serangan udara Prancis pada sebuah pernikahan di desa terpencil Mali telah menyerukan penuntutan terhadap personel militer.

Sebelumnya, dilaporkan sembilan belas peserta pesta pernikahan di desa Bounti tewas ketika pesawat tempur Prancis menyerang pada 3 Januari lalu.

BACA JUGA: Olivier Dassault Tewas di Langit Prancis, Hati Macron Gemetaran

Namun, temuan itu bertentangan dengan klaim Prancis, yang ditegaskan kembali minggu ini, bahwa 30 pejuang milisi telah tewas dalam serangan yang terjadi di wilayah tengah Mali yang bergolak itu.

Penyangkalan Prancis itu kemungkinan akan memacu meningkatnya sentimen anti-Prancis di antara warga Mali, kurang dari setahun setelah pemerintah digulingkan dalam kudeta militer dan karena siklus kekerasan terus mengakibatkan meningkatnya jumlah korban sipil.

Dilansir Aljazeera, Sabtu (3/4/2021), pasukan Barkhane didukung dengan kekuatan 5.000 tentara Prancis yang dikerahkan ke Mali utara sejak tahun 2014.

Hal itu dilakukan untuk mengusir pertempuran yang kini telah menyebar ke Mali tengah dan ke negara-negara tetangga Burkina Faso dan Niger, memperdalam keterlibatan Prancis di seluruh Sahel.

Barkhane sendiri telah dijuluki sebagai perang selamanya Prancis, sebuah rawa militer yang tidak dapat dimenangkan dan mahal, sebanding dengan pengalaman Amerika Serikat di Afghanistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya