PBB Turun Tangan, Skema Mautnya Bikin Militer Myanmar Gemetar

PBB Turun Tangan, Skema Mautnya Bikin Militer Myanmar Gemetar - GenPI.co
Para pengunjuk rasa termasuk dokter, insinyur hingga biksu turun ke jalan-jalan Myanmar. Foto; Reuters/Antara.

GenPI.co - Duta besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyerukan zona larangan terbang dan sanksi, karena komunitas internasional lebih menekan pemerintah militer untuk mengakhiri tindakan keras mematikan dan memulihkan demokrasi, dan ketika jumlah korban tewas terus meningkat dengan puluhan lainnya dilaporkan terbunuh.

Sebelumnya, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memohon tindakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang krisis tersebut mulai terbentuk, tetapi kepemimpinan militer tetap menentang dan menolak masuk ke utusan khusus PBB.

BACA JUGA: Seruan Maut PBB Ajak Indonesia Bantu Myanmar, Bikin Gemetar

Duta Besar Myanmar Kyaw Moe Tun, yang dengan penuh semangat menolak kudeta 1 Februari dan mengesampingkan klaim militer bahwa dia tidak lagi mewakili Myanmar, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa telah terjadi 'kurangnya tindakan yang memadai dan kuat' meskipun ada ratusan kematian, termasuk anak-anak.

“Tindakan kolektif dan kuat Anda dibutuhkan segera,” kata Kyaw Moe Tun, dalam sambutan virtual saat dia duduk di depan bendera Myanmar dan PBB, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (10/4/2021).

Menurutnya, mereka sangat yakin bahwa komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, tidak akan membiarkan kekejaman ini terus terjadi di Myanmar.

Dia juga meminta embargo senjata internasional dan pembekuan rekening bank yang terkait dengan anggota militer dan keluarganya.

Semua investasi asing langsung juga harus ditangguhkan sampai pemulihan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya