Tiga Obat Terapi Covid-19 Ini Langka di Apotek

Tiga Obat Terapi Covid-19 Ini Langka di Apotek - GenPI.co
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

GenPI.co - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak tiga varian obat terapi bagi pasien Covid-19 mengalami kekosongan stok di jaringan apotek Kimia Farma.

Dilansir melalui laman Farma Plus, stok obat yang dilaporkan kosong di 3.114 jaringan apotek Kimia Farma di seluruh provinsi di Indonesia antara lain Immunoglobulin, Remdesivir, dan Tocilizumab.

Sementara 672 ribu lebih obat terapi bagi pasien Covid-19 yang masih tersedia di jaringan apotek yakni Azithromycin sebanyak 134 ribu, Favipiravir 349,9 ribu, Ivermectin 178,7 ribu, dan Oseltamivir 9.971.

BACA JUGA:  Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Kopi Mengandung Obat Bius

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mengalokasikan tambahan suplai obat terapi Covid-19 secara bertahap sampai akhir Juli 2021.

Tambahan suplai obat tersebut, di antaranya Azithromycin sebanyak 11,2 juta lebih dari estimasi kebutuhan 1,5 juta lebih, Ivermectin sebanyak 6,2 juta lebih dari estimasi kebutuhan 1,7 juta lebih, Oseltamivir sebanyak 5,7 juta lebih dari estimasi kebutuhan 4,2 juta.

BACA JUGA:  Apotek Jateng Jual Obat Covid Rp 100 Ribu, Harga Asli Rp 17 Ribu

Kemudian Remdesivir sebanyak 1,4 juta dari kebutuhan sebanyak 1,6 juta, Favipiravir sebanyak 8 juta lebih dari kebutuhan 12 juta lebih, IV Immunogobulin sebanyak 73.660 dari kebutuhan 1,2 juta lebih, serta Tocilizumab (Actemra) sebanyak 3.800 dari total kebutuhan 60.162.

"Kita mendorong komitmen industri dalam dan luar negeri dalam pemenuhan suplai obat Covid-19. Untuk Tocilizumab dan IV Immunogobulin, kita mendorong produsen global (Actemra-Roche) untuk memprioritaskan suplai produknya ke Indonesia dan alternatif tambahan suplai dari produsen lain seperti Cina, melalui jalur Special Access Scheme (SAS) serta donasi," katanya seperti yang dilansir dari Antara.

BACA JUGA:  Website Penting saat Pandemi Covid-19, Cari Obat dan RS Bisa

Untuk kebutuhan Remdesivir, kata Budi, sedang didorong penambahan kuota produk impor dari India, Bangladesh, Mesir, dan China. Sedangkan Favipiravir dilakukan percepatan dan penambahan produksi dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya