
Hal itu yang menjadi dasar perkiraan pemerintah untuk menyimpulkan puncak kasus Omicron di Indonesia terjadi pada awal bulan Februari 2022.
"Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak. Terutama dalam menjalankan protokol kesehatan," tambahnya.
Tapi, tak semua mimpi buruk akan menghantam Indonesia. Ada nada optimistis juga yang diucapkan Luhut.
BACA JUGA: Amarah Luhut Pandjaitan, Sebut Banyak Masalah
Dia yakin, Indonesia bisa melewati badai kasus varian Omicron dengan sangat baik.
Pengalaman saat dihantam oleh kasus varian Delta pada pertengahan tahun 2021, menjadi modal berharga untuk menghadapi varian selanjutnya.
BACA JUGA: Luhut Minta Solusi Soal Suplai Batu Bara PLN
Pemerintah disebut sudah meluncurkan program vaksin penguat (booster) yang diberikan secara gratis untuk seluruh lapisan masyarakat.
Fasilitas kesehatan dan ketersediaan obat-obatan juga sudah lebih siap saat ini.
"Termasuk Molnupiravir (obat covid-19, Red) dari Merck sudah didatangkan Menteri Kesehatan," papar Luhut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News