
"GGAPA ini merupakan penyakit gangguan ginjal yang belum diketahui penyebabnya," jelasnya.
Untuk GGAPA yang dilaporkan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur terjadi pada anak usia 0 sampai 18 tahun, di mana mayoritas terjadi pada anak balita usia 1 hingga 5 tahun.
Gejalanya sendiri berupa penurunan volume atau frekuensi urin (oliguria) atau tidak ada urin atau tidak kencing sama sekali (anuria), disertai atau tidak disertai dengan gejala demam atau gejala prodromal lain (batuk, pilek, sesak, muntah, diare).
BACA JUGA: Menkes Budi Gunadi Sampaikan Kabar Baik, Obat Gangguan Ginjal Akut Tiba di Indonesia
Dirinya lantas berpesan jika ada anak dengan gejala tersebut maka segera periksa ke dokter.
Demikian pula kalau kencingnya tidak ada masalah, tapi ada gejala flu, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan, jangan sampai terjadi gejala lanjut berupa oliguria maupun anuria.
BACA JUGA: Menkes Budi Gunadi Bawa Kabar Baik Soal Obat Gangguan Ginjal Akut
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim, jika terjadi sakit apapun pada anak, jangan diobati sendiri, jangan minum obat sirop tanpa petunjuk dari dokter, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga bisa ditangani sejak awal," ungkapnya.
Sebagai upaya pencegahan (preventif), masyarakat diminta untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS).
BACA JUGA: Epidemiolog Desak Pemerintah Tetapkan Kasus Gagal Ginjal Akut sebagai KLB
Seperti upayakan pemenuhan nutrisi yang baik, berupa makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, hindari kerumunan dan kontak udara dingin berlebihan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News