Anak Usia Dini Berisiko Lebih Tinggi Terkena Myopia

Anak Usia Dini Berisiko Lebih Tinggi Terkena Myopia - GenPI.co
Dokter Zoraya Ariefia Feranthy mengatakan myopia (mata minus) yang diderita anak sejak usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi. Foto: Iqbal Afrian/GenPI.co

GenPI.co - Dokter Zoraya Ariefia Feranthy mengatakan myopia (rabun jauh) yang diderita anak sejak usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi.

Dia mengatakan jumlah anak penderita myopia di seluruh dunia makin meningkat.

"WHO memprediksi bahwa pada 2050 setengah populasi dunia akan menderita myopia (mata minus)," ucap Zoraya, Rabu (16/11).

BACA JUGA:  Apa yang Harus Disiapkan Orang Tua agar Anak Bisa Jadi Ilmuwan?

Zoraya menerangkan myopia merupakan kelainan refraksi yang mana penderitanya kesulitan melihat objek dari jarak jauh.

Dia menyebut beberapa penelitian di luar negeri membuktikan bahwa pascapandemi covid-19 angka penderita myopia makin meningkat.

BACA JUGA:  Dokter Spesialis Anak Ungkap Ciri-ciri Fisik Bayi Prematur

Zoraya menjelaskan salah satu penyebabnya diduga karena adanya pembatasan aktivitas luar ruangan selama masa pandemi.

"Selain itu, makin meningkatnya aktivitas jarak dekat, seperti penggunaan gawai yang berlebihan," ujarnya.

BACA JUGA:  Ada 2 Jenis Apresiasi yang Penting Bagi Anak, Kata Psikolog

Zoraya menerangkan kesulitan melihat papan tulis menjadi salah satu ciri myopia bagi anak usia sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya