Memantau warna urine membantu kamu mengukur tingkat hidrasi mereka dan menyesuaikan asupan air.
2. Frekuensi buang air kecil
Sering buang air kecil bisa menjadi gejala sekaligus akibat dehidrasi. Saat dehidrasi, tubuh menghemat air dengan mengurangi keluaran urine.
Paradoksnya, jika sering buang air kecil, hal ini mungkin mengindikasikan upaya tubuh untuk menghilangkan produk limbah pekat karena asupan cairan yang tidak mencukupi.
BACA JUGA: Minuman Buah Delima dengan Lemon dan Mint Paling Enak Dinikmati Saat Hujan
Hal ini dapat menyebabkan siklus di mana dehidrasi menyebabkan berkurangnya keluaran urine, dan tubuh, sebagai responsnya, mencoba membuang limbah pekat melalui peningkatan buang air kecil.
3. Rasa haus
Rasa haus adalah mekanisme alami tubuh yang menandakan perlunya penambahan cairan, dan ini memainkan peran penting dalam menjaga hidrasi.
BACA JUGA: Saat Nyeri Menstruasi, Minum Susu Kunyit Manfaatnya Luar Biasa
Saat mengalami dehidrasi yang dipicu oleh asupan air yang tidak mencukupi atau kehilangan cairan yang berlebihan, sensasi haus semakin meningkat.
Mengabaikan isyarat haus dapat menyebabkan dehidrasi lebih lanjut, yang berdampak pada fungsi kognitif, kinerja fisik, dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Kulit dan bibir kering
BACA JUGA: Minum Susu Hangat Dicampur Pala Sebelum Tidur Manfaatnya Dahsyat
Bibir dan kulit kering adalah tanda umum dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan air, sel-sel kulit kehilangan kelembapan sehingga menyebabkan kekeringan dan pengelupasan. Bibir, karena sangat sensitif, bisa kering dan pecah-pecah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News