Melestarikan Tarian Tradisional di Pasar Kumandang

Melestarikan Tarian Tradisional di Pasar Kumandang - GenPI.co
Pengunjung menyemut di sisi panggung di Pasar Kumandang, menyaksikan aksi para penari cilik Sanggar Satria di event Kumandang Menari.

GenPI.co - Sepanjang Maret, Destinasi digital Pasar Kumandang di Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi panggung bagi kesenian tradisional setempat. Terlebih setelah ada program Kumandang Menari. Setidaknya sudah ada 40 tarian dengan total 171 penari yang tampil dari minggu pertama hingga kelima di Bulan Maret ini.

Kumandang Menari adalah program kerja sama antara pengelola Pasar Kumandang dengan Sanggar Satria. Waket Prasudi, salah seorang pengurus sanggar mengatakan, salah satu tujuan acara ini adalah sebagai ajang promosi kuliner, wisata dan budaya.  Semuanya menjadi  satu tema yang mendukung promosi budaya di Wonosobo lewat tarian.

Menurut Waket, tarian tradisional cukup tertinggal di sisi promosi. Karena itu kerap kalah dengan budaya pop dari luar negeri. Dengan banyaknya pengunjung di Pasar kumandang dari dalam maupun luar daerah, ia berharap seni tradisi bisa diperkenalkan ke generasi muda.

“Apalagi, pada pentas tiap minggu kali ini yang menari  ialah anak-anak. Sanggar juga berterimakasih kepada semua penampil dan para orang tua siswa yang sudah mendukung kegiatan ini. Selain tujuan umum tadi, tujuan khusus untuk sanggar adalah melatih siswa agar berani tampil,” imbuhnya.

Langkah persiapan pentas dimulai sejak seminggu sebelum pentas. Pengurus sanggar membagi pentas antara kelas A hingga F. Para penampil diharuskan berlatih kurang lebih empat kali sebelum pentas di Pasar Kumandang.

“Event  Kumandang Menari ini membuat anak-anak sanggar lebih bersemangat berlatih dan tentunya untuk tujuan besar Nguri-uri Budaya , khususnya seni tari tradisional. Ada tanggung jawab dan rasa kemandirian yg smakin baik dari siswa dengan adanya jadwal pentas yang digilir rutin seperti ini,” ungkapnya.

Beragam seni pertunjukan tradisional  maupun tarian kreasi ditampilkan. Termasuk tari cublak-cublak suweng, gundul-gundul pacul, dan tari Wanusaban.  Mayoritas penampil adalah siswa TK hingga SMP. 

“Sebagai orang tua, kami merasa senang dan bagus apabila bisa diadakan tiap minggu, biar skalian pentas dan refreshing sekaligus kulineran,” ungkap Jesika,  salah satu orang tua peserta tari dari Tawangsari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya